Xigmatek, salah satu produsen pendingin untuk PC, kali ini mengirimkan beberapa heatsink buatannya untuk kami review. Salah satu produk heatsink yang mampir ke meja pengujian kami adalah Xigmatek Thor Hammer. Xigmatek Thor Hammer sendiri merupakan salah satu heatsink yang sebenarnya sudah cukup lama diluncurkan oleh produsen tersebut. Heatsink ini menggunakan teknologi Heatpipe Direct Touch (H.D.T) yang cukup populer saat ini. Dengan penggunaan 2 layer heatpipe dan H.D.T, seperti apakah kemampuannya dalam mendinginkan prosesor? Apakah akan sekuat nama yang diusungnya, yaitu Thor Hammer atau Palu Thor? Silahkan simak artikel berikut!
Kemasan dan Paket Penjualan
Kesan eksklusif cukup menempel erat pada kemasan Xigmatek Thor Hammer ini. Heatsink-nya sendiri terbungkus rapi dalam balutan kotak ber-hologram yang sekaligus memberikan sedikit ruang yang memungkinkan Anda mengintip ke dalam untuk melihat sedikit isi dari heatsink Thor Hammer.
Dalam paket penjualan Xigmatek Thor Hammer ini, Anda akan mendapatkan mounting set yang lengkap untuk platform Intel (LGA 775, 115x, dan 1366) dan AMD (AM2+/AM3), mur pengunci mounting, backplate, thermalpaste, karet silicon untuk memasang kipas, dan sebuah buku manual cara pemasangan produk ini.
Membawa nama Thor Hammer, heatsink yang memiliki finishing berwarna hitam mengilap ini terlihat gagah dengan penggunaan 2 layer heatpipe, yaitu heatpipe 8mm sebanyak 4 buah dan heatpipe 6mm sebanyak 3 buah.
Bentuk heatsink ini tampak berbeda karena fin (sirip) yang umumnya terdiri dari sebuah lembaran aluminium digantikan oleh perpaduan sirip aluminium yang disusun hingga membentuk ciri khas dari Thor Hammer.
Base dari heatsink ini menggunakan desain Heatpipe Direct Touch atau yang sering disebut dengan H.D.T. Salah satu teknologi yang diunggulkan oleh Xigmatek karena panas prosesor langsung berpindah ke heatpipe. Finishing pada base HDT ini memiliki alur-alur halus seperti yang tampak pada gambar. Yang perlu diperhatikan pada saat mengaplikasikan thermalpaste pada base dengan desain seperti ini adalah jumlah thermalpaste yang akan sedikit lebih boros dibandingkan dengan base non H.D.T karena banyak terdapat sela-sela tempat thermalpaste “menyangkut”.
Untuk memasang mounting untuk platform Intel ataupun AMD, Anda hanya perlu mengunci mounting yang tersedia dengan sebuah mur pada masing-masing sisinya seperti yang terlihat pada gambar.
Walau metode penguncian sudah menggunakan mur atau bolt on, pemasangan heatsink ini mengharuskan Anda mengeluarkan motherboard dari casing PC Anda karena metode pengunciannya yang menguncikan langsung mur ke bagian backplate.
Heatsink lansiran Xigmatek memang jarang yang menyediakan fan clip, kebanyakan serinya menggunakan karet silicon yang untuk menahan fan dan juga sebagai peredam getaran yang dihasilkan kipas agar tidak bising. Hanya saja penggunaan silicon ini bukan tanpa kekurangan. Selama pengujian, proses pemasangan ataupun pelepasan silicon ini memerlukan tenaga ekstra agar bisa terpasang ataupun dilepas dari tempatnya.
Area sekeliling heatsink tampak lega seperti pada gambar diatas. Hanya saja untuk pengguna RAM yang memiliki heatspreader cukup tinggi mungkin akan sedikit terganggu dengan karet silicon yang letaknya agak sulit diubah ketika RAM sudah terpasang. Jadi pastikan Anda mengukur terlebih dahulu sebelum RAM “tinggi” tersebut terpasang.
Spesifikasi Heatsink
Platform Pengujian
Berikut Testbed yang kami gunakan selama pengujian:
- Processor: Intel Core i7 930 (2.8Ghz, 8MB Cache).
- Motherboard: MSI Big Bang X-Power (Intel X58 Chipset).
- Memory: 3x2GB DDR3 Kingston Hyper-X Blu 1600Mhz KHX1600C9D3B1K2.
- Graphics Card: Digital Alliance 8600GT 256MB GDDR3.
- Storage: Western Digital Caviar Black 500GB (32MB Cache).
- Power Supply: Antec True Power Quattro 1200W.
- Thermal Paste: Artic Cooling MX-2.
- Fan: Coolermaster SickleFlow 2000 RPM Green LED.
Metoda Pengujian
Untuk melihat kemampuan heatsink ini dalam mendinginkan prosesor, kami akan melakukan pengujian dengan 2 kondisi sistem yaitu default dan overclock, dengan rincian sebagai berikut:
1. Default
Sistem berjalan pada kecepatan default dengan voltase yang sudah kami tentukan yaitu VCore sebesar 1.2v, VTT 1.2v, VDimm 1.65v.
Sistem berjalan pada kecepatan default dengan voltase yang sudah kami tentukan yaitu VCore sebesar 1.2v, VTT 1.2v, VDimm 1.65v.
2. Overclocked
Sistem akan dijalankan pada kecepatan 3.8Ghz dengan VCore dan VTT yang telah dinaikkan ke 1.3v, sedangkan VDimm tetap di 1.65v.
Sistem akan dijalankan pada kecepatan 3.8Ghz dengan VCore dan VTT yang telah dinaikkan ke 1.3v, sedangkan VDimm tetap di 1.65v.
Adapun software yang digunakan untuk mendukung pengujian kami antara lain:
- Linpack 0.6.4 – Aplikasi yang kami gunakan untuk memberi beban kerja kepada prosesor. Dengan aplikasi ini, kami juga sekaligus membebani Memory Controller pada prosesor dengan mengatur agar Linpack memenuhi penggunaan memory sebanyak 4196MB selama 5 putaran penuh.
- Core Temp 0.99.8 – Aplikasi yang digunakan untuk memantau suhu maksimum dan minimum prosesor selama pengujian.
Selain itu, thermalpaste kami aplikasikan pada bagian dasar (base) heatsink dengan cara diratakan seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Pengujian ini kami lakukan pada ruangan tertutup dengan suhu ruangan yang terjaga dalam rentang suhu 26.0 – 27.0 derajat celcius untuk menjaga agar hasil pengujian tidak bervariatif.
Agar lebih menarik, kami akan menampilkan log suhu selama pengujian berlangsung sehingga para pembaca dapat melakukan komparasi peningkatan suhu dari waktu ke waktu. Suhu prosesor akan di record selama prosesor terbebani penuh (full load) dengan aplikasi Linpack 0.6.4 ditambah suhu yang direcord selama 2 menit setelah pengujian selesai (idle).
Hasil Pengujian
Profile 1 (Default)
Processor @133 x 22 (2926 Mhz), Turbo Boost Enabled
Memory DDR3 @1600Mhz, CL9-9-9-24 1T
VCore 1.2v, VTT 1.2v, VDimm 1.65v
Memory DDR3 @1600Mhz, CL9-9-9-24 1T
VCore 1.2v, VTT 1.2v, VDimm 1.65v
Profile 2 (Overclocked)
Processor @181 x 21 (3801 Mhz), Turbo Boost Disabled
Memory DDR3 @1810Mhz, CL9-11-9-24 1T
VCore 1.3v, VTT 1.3v, VDimm 1.65v
Memory DDR3 @1810Mhz, CL9-11-9-24 1T
VCore 1.3v, VTT 1.3v, VDimm 1.65v
Selama pengujian, kami menyandingkan heatsink ini dengan sebuah kipas Coolermaster Sickleflow 2000RPM mengingat heatsink ini datang tanpa fan bawaan. Berdasarkan hasil pengujian kami, performa heatsink lansiran Xigmatek ini tampaknya tidak terlalu bersinar seperti nama Thor Hammer yang digunakan. Dalam kondisi default, suhu yang prosesor kami mencapai 67 derajat. Sedangkan dalam kondisi ter-overclock, suhu prosesor terjaga pada suhu 87 derajat dengan suhu maksimal 88 derajat. Penggunaan 2 layer heatpipe disini sepertinya tidak membantu banyak dalam meningkatkan performa heatsink tersebut. Secara keseluruhan heatsink ini mampu unggul 1 derajat dari Deepcool Ice Matrix 600 yang masih berada dalam kelas yang sama dengan rentang harga yang mirip.
Kesimpulan
Kehadiran Xigmatek Thor Hammer ini turut meramaikan pasar pendingin prosesor dengan teknologi H.D.T serta bentuk heatsinknya yang unik dengan finishing lapisan nikel berwarna hitam. Finishing berwarna hitam ini sering dapat Anda temukan pada jajaran heatsink kelas atas untuk memberi kesan yang lebih menarik. Dengan performa yang sedikit lebih baik dibanding Deepcool Ice Matrix 600, heatsink ini dapat ditebus dengan harga yang sedikit lebih rendah dengan kisaran harga dibawah Rp 400.000,-. Hanya saja Anda perlu menebus sebuah fan tambahan mengingat heatsink ini tidak memiliki fan bawaan.
Penggunaan material yang baik pada heatsink ini membuatnya tampak kokoh layaknya sebuah Thor Hammer. Heatsink ini juga menggunakan heatpipe sebanyak 2 layer dimana kebanyakan heatsink masih menggunakan heatpipe sebanyak 1 layer. Sayangnya, penggunaan heatpipe yang lebih banyak ini tampaknya agak mubazir karena tidak diiringi dengan kenaikan performa pendinginan yang signifikan pada heatsink ini. Bagi mereka yang haus akan performa pendinginan lebih baik, mungkin Thor Hammer bukanlah pilihan terbaik. Tetapi diluar performanya yang sedikit tertinggal, harganya yang terjangkau dengan bentuknya yang unik masih dapat menjadi nilai lebih bagi mereka yang ingin tampak beda dengan bentuk khas dari Xigmatek Thor Hammer.
0 Responses to “Review Xigmatek Thor Hammer”